Kucing merupakan hewan peliharaan yang populer di kalangan umat Islam. Sebagai hewan yang lucu, mudah dipelihara, dan sangat akrab dengan kehidupan manusia, kucing menjadi primadona di berbagai negara dengan populasi Muslim yang besar.
Sejarah domestikasi kucing liar diperkirakan pertama kali terjadi di Mesopotamia, lebih dari 100.000 tahun yang lalu.
Salah satu alasan mengapa kucing sangat populer di kalangan umat Islam adalah karena kecintaan Nabi Muhammad SAW terhadap kucing.

Baca juga Doa Kucing Hilang Agar Kembali Pulang
Kisah Nabi Muhammad SAW dan Kucing dalam Islam
Di antara berbagai hewan, Nabi Muhammad SAW sangat menyukai kucing. Hal ini terlihat dari beberapa hadits yang menggambarkan kecintaan Nabi kepada kucing.
Dalam salah satu haditsnya, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Kasih sayang terhadap kucing adalah sebagian dari iman” (Maqasid al-Hasanah, al-Sakhawi). Maka, mencintai kucing menjadi tanda seseorang beriman.
Kisah Nabi Muhammad SAW dan kucing Muezza merupakan contoh bagaimana Nabi sangat mencintai kucing.
Ketika Nabi menemukan seekor kucing Abyssinian hitam-putih sedang menyusui anak kucingnya.
Nabi mengubah arah tentaranya untuk tidak mengganggu kucing tersebut.
Kemudian, Nabi mengadopsi kucing tersebut dan memberinya nama “Muezza”.
Suatu hari, Nabi memiringkan cangkirnya agar kucing yang lewat bisa minum air. Ini menunjukkan betapa Nabi Muhammad SAW sangat memperhatikan kesejahteraan kucing dan menganggap mereka sebagai makhluk yang pantas mendapatkan kasih sayang serta perlakuan baik.
Kucing dihargai dalam tradisi Islam, dan beberapa kisah menunjukkan hubungan yang erat antara kucing dan umat Islam, termasuk para sahabat Nabi.
Abu Hurairah, sahabat Nabi Muhammad SAW, diberi nama yang berarti “bapak kucing”.
Dia dikenal karena selalu membawa kucing bersamanya, menunjukkan bahwa kecintaan dan perawatan terhadap kucing bukan hanya praktik yang dianjurkan oleh Nabi, tetapi juga diadopsi oleh para sahabatnya.
Kisah Abu Hurairah dan kucingnya merupakan contoh yang jelas tentang bagaimana umat Islam dianjurkan untuk menyayangi dan merawat kucing, sejalan dengan hukum dan ajaran agama.
Kebersihan Kucing dalam Islam
Kucing dianggap sebagai hewan yang sangat bersih dalam sejarah Islam. Nabi Muhammad SAW menyebutkan bahwa “salah satu dari mereka yang berkeliaran di antara kita”.
Menurut riwayat-riwayat shahih, seseorang boleh berwudhu untuk shalat dengan air yang sama dengan air yang diminum kucing, asalkan tidak ada kotoran yang terlihat di mulut kucing.
Tanggung Jawab Pemelihara Kucing dalam Islam
Memelihara kucing dalam Islam bukan hanya soal kecintaan, tetapi juga tanggung jawab.
Pemilik kucing harus memperlakukan kucing dengan baik, memberikan makanan, air, waktu dan ruang jelajah yang cukup.
Kucing harus diberikan kebebasan bergerak dan diperlakukan dengan penuh kasih sayang.
Perlakuan buruk terhadap kucing dianggap sebagai dosa serius dalam Islam.
Al-Bukhari menuliskan sebuah hadits tentang seorang wanita yang mengunci kucingnya dan menolak untuk memberinya makan.
Nabi berkata bahwa “hukumannya pada Hari Pembalasan adalah siksaan dan Neraka.” Oleh karena itu, perlakuan baik terhadap kucing menjadi bagian dari amalan kebaikan yang dianjurkan dalam Islam.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sungguh, ada hadiah surgawi untuk setiap kebaikan yang dilakukan terhadap hewan hidup.”
Karena betapa disayang dan dicintainya kucing dalam Islam, Islam juga mengajarkan umat Islam bahwa kucing tidak boleh dijual untuk uang atau ditukar dengan barang.
Manfaat Memelihara Kucing dalam Islam
Ada beberapa manfaat memelihara kucing dalam Islam, di antaranya:
- Mendapatkan pahala dari Allah SWT: Kucing adalah salah satu hewan yang disayangi Rasulullah, sehingga Allah SWT pun menyayanginya. Barangsiapa memberi makan kucing dan merawatnya dengan baik, dia melakukan perbuatan baik dan dengan demikian, dia akan diberi pahala oleh Allah SWT.
- Memiliki penjaga di rumah: Anjing dilarang dipelihara di dalam rumah karena penuh dengan najis. Meskipun anjing adalah hewan yang berguna sebagai penjaga rumah, umat Islam tidak boleh memilikinya. Namun, kucing telah dapat digunakan untuk menjaga rumah sebagai gantinya.
- Berbuat baik karena Allah SWT: Nabi Muhammad SAW bersabda, “Orang-orang yang baik dan perhatian kepada makhluk Allah, Allah melimpahkan kebaikan dan kasih sayang-Nya kepada mereka. Perlihatkan kebaikan kepada makhluk di bumi agar Allah berbaik hati kepadamu.” (Abu Dawud dan Tirmidzi)
Kesimpulan
Hukum memelihara kucing dalam Islam mengajarkan umat Islam untuk mencintai, merawat, dan memperlakukan kucing dengan baik. Kucing merupakan hewan yang sangat disayangi oleh Nabi Muhammad SAW, dan kecintaan Nabi kepada kucing menjadi contoh bagi umat Islam.
Kucing dianggap sebagai hewan yang bersih dan murni, sehingga pemeliharaan kucing tidak dilarang dalam Islam.
Namun, tanggung jawab pemelihara kucing harus dipenuhi dan perlakuan buruk terhadap kucing dianggap sebagai dosa serius.
Dengan memelihara kucing, umat Islam dapat mendapatkan pahala dari Allah SWT, memiliki penjaga rumah, dan berbuat baik karena Allah SWT.